6+ Langkah Cara Mengatasi No Bootable Device Saat Laptop Dinyalakan

  • TeknoGPT
  • Mei 02, 2024
Cara Mengatasi No Bootable Device Saat Laptop Dinyalakan

Cara Mengatasi No Bootable Device Saat Laptop Dinyalakan – Pernah ngalamin nggak, pas lagi asik-asiknya mau nyalain laptop, eh, tiba-tiba muncul pesan aneh “No Bootable Device”? Gemes banget kan! Nah, artikel kali ini bakal bahas tuh masalah serius yang bisa bikin hari kamu jadi kacau balau.

Kita semua tahu, laptop atau komputer adalah teman setia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tapi, gimana jadinya kalau tiba-tiba laptop nggak mau booting? Bisa-bisa kita jadi ketinggalan kereta digital!

Makanya, penting banget nih buat kita paham apa aja sih penyebab dari masalah “No Bootable Device” ini, dan tentunya cara-cara mengatasinya. Ngga mau kan laptop kesayangan jadi bahan olok-olokan karena nggak bisa booting?

Jadi, stay tuned ya! Kita bakal bahas dari penyebab-penyebabnya yang bikin pusing, sampai langkah-langkah jitu untuk memperbaikinya. Let’s dive in!

Penyebab Pesan Error “No Bootable Device”

Pernah ngalamin laptop tiba-tiba muncul pesan “No Bootable Device” saat dinyalakan? Nah, itu tandanya ada yang nggak beres dengan proses boot laptopmu. Yuk, kita ulas apa aja yang bisa jadi penyebabnya!

  1. Urutan Boot yang Salah Biasanya, laptop diatur buat boot dari hard disk yang menyimpan sistem operasi. Tapi, jika urutannya kebalik, misalnya laptop coba boot dari CD/DVD atau USB yang nggak ada sistem operasinya, ya wajar kalau laptop bingung dan nggak bisa boot. Cek lagi urutan boot di settingan BIOS atau UEFI laptopmu, pastikan hard diskmu posisinya paling atas.
  2. Partisi Sistem yang Tidak Aktif Komputer butuh tahu di partisi mana sistem operasi berada. Kalau partisi yang mengandung sistem operasi nggak di-set sebagai partisi aktif, laptop nggak akan bisa mulai. Jadi, penting buat pastikan partisi sistem operasimu diaktifkan.
  3. Kerusakan pada Master Boot Record (MBR) atau Bootloader MBR itu semacam daftar isi hard disk yang memberitahu laptop di mana partisi yang bisa di-boot berada. Jika MBR atau bootloader rusak, laptopmu juga nggak akan bisa boot. Ini sering terjadi karena file yang korup atau adanya kesalahan sistem.
  4. Kerusakan pada Hard Disk atau Koneksi yang Longgar Hard disk yang sudah mulai rusak atau ada bad sector bisa bikin data penting nggak bisa dibaca. Jangan lupa juga cek koneksi kabel data hard diskmu, pastikan semuanya terpasang dengan benar dan nggak goyang.
  5. Infeksi Virus atau Malware Virus atau malware bisa jadi penyebab rusaknya file penting sistem operasi, termasuk MBR atau bootloader. Jika ini yang terjadi, bisa-bisa semua sistem operasimu terganggu.

Nah, dengan memahami dan mengatasi penyebab-penyebab di atas, kamu bisa memperbaiki masalah “No Bootable Device” yang muncul.

Mulai dari mengecek urutan boot, mengaktifkan partisi sistem, memperbaiki MBR, hingga mengganti hard disk jika perlu, bisa membantu laptopmu kembali normal.

Cara Mengatasi No Bootable Device

Kalau kamu lagi bingung kenapa laptopmu muncul pesan “No Bootable Device”, berarti ada beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengatasi masalah ini. Yuk, ikuti langkah-langkah berikut dengan teliti!

  1. Memeriksa Koneksi Hard Disk Pertama, cek dulu koneksi hard diskmu. Kadang kabel data atau hard disknya sendiri nggak terpasang dengan sempurna. Lepaskan dan pasang kembali hard diskmu dengan hati-hati. Pastikan juga kabel data hard disk dalam kondisi baik dan terhubung dengan benar.
  2. Mengatur Urutan Boot di BIOS/UEFI Kadang, masalahnya bisa sepele seperti urutan boot yang salah di BIOS atau UEFI. Buka BIOS/UEFI dengan menekan tombol seperti F2, F10, atau Del saat laptop booting. Di sana, kamu bisa mengubah urutan boot, pastikan hard diskmu jadi prioritas pertama. Kalau kamu pakai hard disk jadul atau BIOS, mungkin kamu perlu ganti mode boot ke “Legacy”.
  3. Memperbaiki Master Boot Record (MBR) MBR yang rusak bisa jadi biang keroknya. Kamu bisa menggunakan media instalasi Windows atau disk pemulihan untuk memperbaiki MBR. Buka command prompt dan masukkan perintah “bootrec.exe /fixmbr” untuk mulai memperbaiki.
  4. Mengaktifkan Partisi Sistem Kadang partisi sistem di hard diskmu mungkin nggak aktif. Buka utilitas manajemen disk di Windows dan pastikan partisi sistemmu diaktifkan.
  5. Mengganti Hard Disk Jika hard diskmu rusak parah atau nggak terdeteksi sama sekali, mungkin sudah waktunya untuk mengganti dengan yang baru. Setelah itu, kamu perlu install ulang sistem operasi.
  6. Memulihkan Sistem dengan Instalasi Ulang Jika semua cara di atas nggak mempan, opsi terakhir adalah instalasi ulang Windows. Tapi, jangan lupa backup data pentingmu dulu ya, supaya nggak hilang.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa mengatasi masalah “No Bootable Device”. Pastikan untuk melakukan setiap langkah dengan cermat dan sesuai urutan, supaya laptopmu bisa berfungsi normal kembali.

Urutan Boot Salah

Kalau laptop atau komputer kamu muncul pesan error “No Bootable Device”, salah satu biang keladinya bisa jadi karena urutan boot yang nggak sesuai. Ini nih yang perlu kamu tahu dan cara mengatasinya:

Apa Itu Urutan Boot yang Salah? Ini terjadi ketika komputer diatur untuk nyoba boot dari perangkat yang nggak ada sistem operasinya, seperti CD/DVD atau USB, sebelum mencoba hard disk yang seharusnya.

Kadang, masalah ini juga muncul setelah kamu update sistem operasi, dan tiba-tiba urutan boot berubah sendiri.

Cara Mengatasi Urutan Boot yang Salah:

1. Mengatur Ulang Urutan Boot di BIOS/UEFI

  • Pertama, kamu perlu masuk ke BIOS atau UEFI. Ini bisa kamu lakukan dengan menekan tombol seperti F2, F10, atau Del saat komputer mulai booting.
  • Setelah itu, cari menu boot order dan pastikan hard diskmu ditempatkan sebagai pilihan pertama untuk boot.
  • Kalau kamu pakai hard disk model lama atau BIOS yang belum terupdate, mungkin kamu perlu set ke mode “Legacy”.

2. Memperbarui BIOS/UEFI

  • Kalau kamu sudah coba atur ulang urutan boot tapi masalah tetap ada, bisa jadi BIOS atau UEFI-mu perlu di-update. Update BIOS/UEFI ke versi terbaru bisa membantu mengatasi masalah ini.

Dengan memastikan bahwa hard diskmu ada di urutan teratas daftar boot dan BIOS atau UEFI ter-update, laptop atau komputer kamu seharusnya bisa boot dengan normal dan pesan error “No Bootable Device” ini bisa hilang.

Jadi, pastikan kamu cek dan atur ulang pengaturan tersebut kalau mengalami masalah boot!

Partisi Sistem Tidak Aktif

Kalau kamu menemukan pesan “No Bootable Device” saat menyalakan laptop atau komputer, bisa jadi masalahnya terletak pada partisi sistem yang tidak aktif.

Partisi sistem ini adalah tempat di mana sistem operasi kamu diinstal dan harus diatur sebagai partisi aktif agar komputer bisa mengetahui dari mana harus mulai proses booting.

Kenapa Partisi Sistem Bisa Tidak Aktif? Ada beberapa alasan kenapa ini bisa terjadi:

  1. Kesalahan Saat Instalasi Sistem Operasi Kadang-kadang, saat menginstal sistem operasi, partisi sistem tidak diatur sebagai aktif. Ini umum terjadi jika kamu melakukan instalasi manual dan lupa menandai partisi sebagai aktif.
  2. Perubahan Pengaturan Partisi Jika kamu menggunakan software manajemen disk pihak ketiga, bisa saja pengaturan partisi diubah tanpa sengaja, yang menyebabkan partisi sistem menjadi tidak aktif.
  3. Kerusakan Tabel Partisi Tabel partisi yang rusak atau data yang korup bisa juga menjadi penyebab partisi sistem tidak lagi aktif.

Cara Mengatasi Partisi Sistem yang Tidak Aktif:

1. Mengaktifkan Partisi Sistem melalui Utilitas Manajemen Disk

  • Buka utilitas manajemen disk di Windows dengan mengetik ‘diskmgmt.msc’ di menu pencarian atau di dialog Run.
  • Cari partisi sistem, klik kanan padanya dan pilih “Mark Partition as Active”.

2. Memperbaiki Tabel Partisi

  • Buka command prompt sebagai administrator.
  • Masukkan perintah “chkdsk /r” yang akan memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada tabel partisi, termasuk memulihkan partisi yang rusak.

3. Menginstal Ulang Sistem Operasi

  • Jika masalah tetap ada, mungkin kamu perlu menginstal ulang sistem operasimu. Saat instalasi, pastikan untuk menandai partisi sistem sebagai aktif.

Dengan memastikan partisi sistem diaktifkan atau memperbaiki tabel partisi yang rusak, kamu seharusnya bisa mengatasi masalah “No Bootable Device” dan membuat laptop atau komputermu bisa boot dengan normal lagi.

Kerusakan Master Boot Record (MBR) atau Bootloader

Jika laptop atau komputer kamu nggak bisa booting dan muncul pesan “No Bootable Device”, mungkin ada masalah dengan Master Boot Record (MBR) atau bootloader.

MBR itu seperti peta yang memberitahu komputer di mana lokasi sistem operasi yang perlu di-boot.

Sedangkan bootloader adalah program yang memuat sistem operasi ke dalam memori utama komputer dan menjalankannya.

Apa Saja yang Bisa Merusak MBR atau Bootloader?

  1. Kesalahan Konfigurasi atau Mematikan Komputer Secara Paksa Mematikan komputer dengan cara yang salah, seperti langsung menekan tombol power tanpa shutdown yang benar, bisa merusak MBR.
  2. Infeksi Virus atau Malware Virus atau malware juga sering menjadi penyebab kerusakan MBR atau file-file penting lain dari bootloader.
  3. Kesalahan Saat Instalasi Sistem Operasi atau Aplikasi Kadang, kesalahan selama instalasi sistem operasi atau aplikasi tertentu bisa menyebabkan MBR atau bootloader menjadi korup.
  4. Kerusakan Fisik pada Hard Disk Kerusakan fisik, seperti adanya bad sector pada hard disk, juga bisa merusak MBR atau bootloader.

Bagaimana Cara Mengatasi Kerusakan MBR atau Bootloader?

  1. Memperbaiki MBR – Jika kamu menggunakan Windows, kamu bisa menggunakan media instalasi atau disk pemulihan untuk memperbaiki MBR. Caranya, jalankan command prompt dari menu repair, dan ketikkan perintah “bootrec.exe /fixmbr”.
  2. Menginstal Ulang Bootloader – Untuk pengguna Linux, jika GRUB (sejenis bootloader) yang bermasalah, kamu bisa menginstal ulang GRUB menggunakan perintah seperti “grub2-install” atau “grub-install” dari live USB atau DVD.
  3. Mengganti Hard Disk – Jika kerusakan MBR atau bootloader disebabkan oleh hard disk yang sudah rusak parah, mungkin solusi terbaik adalah dengan mengganti hard disk tersebut. Jangan lupa untuk instal ulang sistem operasimu di hard disk baru tersebut.

Dengan memperbaiki MBR, menginstal ulang bootloader, atau bahkan mengganti hard disk yang rusak, kamu bisa mengatasi masalah boot dan menghilangkan pesan error “No Bootable Device”.

Pastikan untuk mengikuti langkah-langkah perbaikan dengan teliti agar komputer kamu bisa kembali beroperasi dengan normal.

Kerusakan Hard Disk atau Koneksi Hard Disk Longgar

Kalau kamu nyalakan komputer atau laptop dan langsung disambut dengan pesan “No Bootable Device”, bisa jadi masalahnya ada di hard disk atau koneksinya yang longgar.

Hard disk itu penting banget buat proses booting karena di sanalah semua file sistem operasi kamu disimpan.

Apa Saja yang Bisa Bikin Hard Disk atau Koneksinya Bermasalah?

  1. Kerusakan Fisik pada Hard Disk – Hard disk bisa mengalami kerusakan fisik seperti bad sector, masalah pada kepala baca/tulis, atau kerusakan mekanis lainnya. Lama kelamaan, setelah dipakai bertahun-tahun, komponen di dalam hard disk juga bisa mulai aus.
  2. Koneksi Kabel Data Hard Disk Longgar – Kadang, masalahnya sesederhana kabel SATA atau IDE yang menghubungkan hard disk ke motherboard bisa longgar atau nggak terpasang dengan benar.
  3. Masalah Daya Listrik – Fluktuasi listrik atau masalah pada catu daya komputer juga bisa bikin hard disk kamu rusak.

Gimana Cara Mengatasinya?

  1. Memeriksa Koneksi Hard Disk
    • Coba lepas dan pasang kembali hard disk kamu dengan benar. Pastikan semua kabelnya terhubung dengan benar dan nggak ada yang longgar.
    • Periksa juga kondisi kabel data hard disk, pastikan nggak ada yang rusak atau aus.
  2. Mengganti Hard Disk
    • Kalau ternyata hard disknya sudah rusak atau nggak bisa dikenali lagi, mungkin sudah waktunya kamu ganti dengan yang baru.
    • Setelah itu, jangan lupa untuk install ulang sistem operasi di hard disk baru tersebut.
  3. Memeriksa Catu Daya
    • Periksa apakah catu daya komputer kamu masih berfungsi dengan baik. Kalau ada masalah, mungkin perlu diganti.
    • Pastikan juga tidak ada masalah dengan sumber listrik di rumah atau kantor kamu yang bisa pengaruhi kinerja catu daya.
  4. Memulihkan Data dari Hard Disk Rusak
    • Kalau ada data penting di hard disk yang rusak, kamu bisa coba gunakan software pemulihan data untuk mengembalikan data tersebut.
    • Kalau upaya pemulihan data nggak berhasil, mungkin memang sudah saatnya mengganti hard disknya.

Dengan langkah-langkah ini, semoga kamu bisa mengatasi masalah “No Bootable Device” dan komputer atau laptopmu bisa boot dengan normal lagi. Pastikan untuk mengecek dan memperbaiki semua kemungkinan penyebabnya ya!

Infeksi Virus atau Malware

Kalau laptop kamu tiba-tiba nggak bisa booting dan muncul pesan “No Bootable Device”, bisa jadi penyebabnya adalah infeksi virus atau malware yang merusak file-file penting dalam sistem operasi.

Kenapa Virus atau Malware Bisa Bikin Masalah?

  1. Mengunduh File dari Sumber Tidak Terpercaya – Seringkali, file yang diunduh dari situs web atau torrent yang nggak aman bisa membawa virus atau malware yang merusak sistem operasi.
  2. Mengakses Situs Web Berbahaya – Situs web yang terinfeksi bisa menyebarkan virus atau malware ke komputer kamu begitu kamu mengaksesnya.
  3. Koneksi ke Jaringan Wi-Fi yang Tidak Aman – Kalau kamu sering menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang nggak dienkripsi, kemungkinan besar laptop kamu bisa disusupi malware.
  4. Menggunakan Perangkat Penyimpanan Eksternal yang Terinfeksi – Flashdisk, harddisk eksternal, atau media penyimpanan lain yang terinfeksi juga bisa menularkan virus ke laptop kamu.

Gimana Cara Mengatasinya?

  1. Memindai Virus dengan Antivirus
    • Pertama-tama, kamu bisa masuk ke mode aman (Safe Mode).
    • Selanjutnya, lakukan pemindaian virus menggunakan antivirus seperti Windows Defender atau antivirus pihak ketiga.
    • Setelah itu, hapus semua virus atau malware yang terdeteksi.
  2. Memulihkan Sistem ke Kondisi Sebelumnya – Gunakan fitur System Restore untuk mengembalikan sistem ke kondisi sebelum terinfeksi. Ini bisa membantu menghapus efek-efek negatif dari virus atau malware.
  3. Menginstal Ulang Sistem Operasi – Jika upaya di atas belum berhasil, mungkin perlu lakukan instal ulang sistem operasi untuk membersihkan virus secara menyeluruh.

Dengan membersihkan laptop dari virus dan malware serta melakukan langkah-langkah pemulihan yang diperlukan, seharusnya laptop kamu bisa kembali booting dengan normal dan nggak lagi menampilkan pesan error “No Bootable Device”.

Selalu penting untuk menjaga keamanan laptop dengan rutin memeriksa dan membersihkan dari virus atau malware.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, kamu pasti udah lebih paham tentang masalah “No Bootable Device” yang bisa bikin hari-hari kamu jadi makin rumit.

Dari urutan boot yang salah, partisi sistem yang nggak aktif, sampai kerusakan MBR dan infeksi virus, semuanya udah kita bahas tuntas.

Ingat, ketika laptop kamu mengalami masalah booting, jangan panik dulu! Coba periksa satu per satu penyebabnya, dan lakukan langkah-langkah perbaikan yang udah kita bahas.

Dengan begitu, kamu bisa menghindari stress yang nggak perlu.

Jadi, selamat memperbaiki laptop kamu, dan semoga artikel ini membantu ya! Jangan lupa, kalau butuh info lebih lanjut, kunjungi TeknoGPT.com. Terima kasih telah membaca!

FAQ

Apa yang harus dilakukan jika laptop muncul pesan “No Bootable Device” saat dinyalakan?

Jawaban: Saat menghadapi pesan error “No Bootable Device”, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti koneksi hard disk, urutan boot, dan kemungkinan kerusakan pada MBR atau bootloader.

Apa yang menyebabkan pesan error “No Bootable Device” pada laptop?

Jawaban: Pesan error “No Bootable Device” bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti urutan boot yang salah, partisi sistem yang tidak aktif, kerusakan pada MBR atau bootloader, kerusakan hard disk, atau infeksi virus atau malware.

Bagaimana cara mengatasi masalah “No Bootable Device” akibat kerusakan hard disk?

Jawaban: Untuk mengatasi masalah “No Bootable Device” yang disebabkan oleh kerusakan hard disk, kamu bisa memeriksa koneksi hard disk, mengganti hard disk yang rusak, atau mencoba memulihkan data dari hard disk yang rusak menggunakan software pemulihan data.

Apakah infeksi virus atau malware bisa menyebabkan pesan error “No Bootable Device”?

Jawaban: Ya, infeksi virus atau malware bisa menyebabkan pesan error “No Bootable Device” dengan merusak file-file penting dalam sistem operasi, seperti MBR atau bootloader, yang dibutuhkan saat proses booting.

Apa yang harus dilakukan jika laptop terinfeksi virus dan menyebabkan pesan error “No Bootable Device”?

Jawaban: Jika laptop terinfeksi virus dan menyebabkan pesan error “No Bootable Device”, kamu bisa mencoba membersihkan virus dengan menggunakan antivirus, memulihkan sistem ke kondisi sebelumnya menggunakan fitur System Restore, atau melakukan instalasi ulang sistem operasi jika diperlukan.

Post Terkait :