Cara Membuat Kuesioner Skala Likert di Google Form – Halo Sobat! Pernahkah kamu mendengar istilah Skala Likert? Atau pernahkah kamu membuat kuesioner menggunakan Google Form? Kalau belum, tenang saja, karena kita akan membahasnya secara lengkap di artikel ini, lho!
Penasaran bagaimana cara membuat kuesioner Skala Likert di Google Form yang efektif dan mudah dianalisis? Nah, Sobat beruntung karena kamu sudah berada di tempat yang tepat!
Artikel ini akan menjadi panduanmu dalam membuat kuesioner Skala Likert di Google Form, lho! Mulai dari apa itu Skala Likert, kelebihan dan kekurangan Skala Likert, sampai bagaimana cara membuat dan menganalisis kuesioner Skala Likert di Google Form, semuanya akan kita bahas!
Dijamin, setelah membaca artikel ini, Sobat akan menjadi pro dalam membuat kuesioner Skala Likert!
- 1. Apa Itu Skala Likert?
- 2. Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert
- 3. Pengenalan Google Form
- 4. Langkah-Langkah Membuat Kuesioner Skala Likert di Google Form
- 5. Tips dan Trik Membuat Kuesioner Efektif
- 6. Contoh Kuesioner Skala Likert
- 7. Menganalisis Hasil Kuesioner
- 8. Kesimpulan
- 9. FAQ
- 9.1 Apakah saya bisa membuat lebih dari satu kuesioner Skala Likert dalam satu Google Form?
- 9.2 Apa yang harus saya lakukan jika ada responden yang tidak mengisi kuesioner saya?
- 9.3 Apakah data yang dikumpulkan melalui Google Form aman?
- 9.4 Bagaimana jika saya ingin mengubah kuesioner setelah beberapa responden telah mengisi?
- 9.5 Apakah saya bisa menggunakan Skala Likert untuk semua jenis pertanyaan?
Jadi, yuk, tanpa berlama-lama lagi, kita mulai petualangan pengetahuan kita tentang cara membuat kuesioner Skala Likert di Google Form.
Ayo, Sobat, lanjutkan membaca dan temukan semua yang kamu butuhkan untuk menjadi master dalam membuat kuesioner Skala Likert! Let’s dive in, shall we?
Apa Itu Skala Likert?
Hei, teman-teman! Sudahkah kamu mendengar istilah Skala Likert? Kok kayak nama superhero ya?
Eh, jangan salah, walaupun namanya fancy, tapi Skala Likert ini adalah satu di antara superhero dalam dunia riset, lho. Kali ini kita akan membahasnya lebih lanjut. Jadi, siap-siap ya!
Pertama-tama, kita perlu tahu dulu bahwa Skala Likert ini ditemukan oleh seorang psikolog yang bernama Rensis Likert pada tahun 1932.
Beliau membuat skala ini untuk mempermudah kita dalam mengukur sejauh mana seseorang setuju atau tidak setuju dengan suatu pernyataan.
Jadi, gampangnya, Skala Likert ini bisa kita gunakan untuk tahu apa pendapat orang lain tentang suatu hal. Keren, kan?
Jadi, bagaimana caranya Skala Likert ini bekerja? Yuk, kita lihat dalam bentuk listicle biar lebih asyik:
- Pilih Pernyataan: Pertama, kita harus punya pernyataan yang ingin kita ukur pendapat orang lain tentangnya. Misalnya, “Saya suka makan nasi goreng.” Nah, pernyataan ini nantinya yang akan kita berikan kepada responden untuk dinilai.
- Tentukan Skala: Kemudian, kita harus tentukan skala penilaian. Biasanya, skala yang dipakai adalah dari 1 sampai 5 atau 1 sampai 7, dimana 1 berarti “Sangat Tidak Setuju” dan 5 atau 7 berarti “Sangat Setuju”.
- Berikan Pernyataan kepada Responden: Setelah itu, kita tinggal berikan pernyataan tersebut kepada responden dan minta mereka untuk memberikan penilaian sesuai dengan Skala Likert yang kita tentukan.
- Analisis Jawaban: Nah, setelah semua responden memberikan penilaian, kita bisa analisis jawabannya untuk tahu seberapa banyak orang yang setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Mudah kan, teman-teman? Dengan Skala Likert ini, kita bisa tahu lebih detail tentang pendapat atau perasaan orang lain terhadap suatu hal. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kita coba gunakan Skala Likert dalam riset kita selanjutnya!
Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert
Hai, Sobat semua! Setelah kita berkenalan dengan superhero riset, Skala Likert, pada bab sebelumnya, sekarang saatnya kita kenali lebih dekat siapa sebenarnya pahlawan ini.
Seperti manusia pada umumnya, Skala Likert ini juga punya sisi positif dan negatifnya lho. Penasaran? Yuk, kita bahas bersama-sama!
Kelebihan Skala Likert
Jangan heran kalau Skala Likert ini jadi favorit para peneliti. Kenapa? Karena memang banyak banget kelebihannya. Berikut ini beberapa poin yang menjadikan Skala Likert digemari:
- Mudah Dipahami: Skala Likert ini simpel banget, gaes. Orang yang baru pertama kali lihat pun bisa langsung paham cara kerjanya. Jadi, responden kita gak perlu pusing-pusing mikirin cara menjawab pertanyaannya.
- Flexibel: Kita bisa gunakan Skala Likert ini untuk berbagai jenis pernyataan, baik itu yang bersifat subjektif maupun objektif. Asalkan bisa diukur sejauh mana setuju atau tidak setujunya, Skala Likert siap beraksi!
- Hasil yang Detail: Dengan Skala Likert, kita bisa dapat data yang detail tentang pendapat responden. Gak cuma tahu setuju atau tidak, tapi sejauh mana tingkat setuju atau tidak setuju mereka.
Nah, kalau udah tahu kelebihannya, pasti jadi semakin cinta kan sama Skala Likert? Tapi, tunggu dulu, seperti yang kita tahu, setiap superhero punya kelemahannya, termasuk Skala Likert ini. Yuk, kita intip apa saja kekurangannya.
Kekurangan Skala Likert
- Bias Kesepakatan: Kadang, responden cenderung menjawab di tengah-tengah skala atau memilih opsi yang ‘aman’. Misalnya, mereka memilih ‘netral’ atau ‘setuju’ biar tidak terkesan negatif. Ini bisa bikin data kita kurang akurat, nih.
- Tak Bisa Menangkap Nuansa: Skala Likert ini cenderung hitam putih. Padahal, kita tahu kan, pendapat seseorang bisa jadi abu-abu. Misalnya, ada yang setuju dengan pernyataan A, tapi dengan catatan B. Nah, Skala Likert ini belum bisa menangkap nuansa seperti itu.
- Tak Semua Pertanyaan Cocok: Skala Likert memang ciamik, tapi bukan berarti bisa dipakai untuk semua jenis pertanyaan. Ada beberapa jenis pertanyaan yang gak cocok diukur dengan Skala Likert.
Nah, itulah kelebihan dan kekurangan dari Skala Likert. Memang, Skala Likert ini gak sempurna. Tapi, tetap saja dia jadi alat yang penting dalam dunia penelitian, ‘kan? Asalkan kita paham kapan dan bagaimana cara menggunakannya, Skala Likert ini pasti bakal jadi teman yang baik dalam riset kita. Seru, ‘kan? Yuk, kita coba!
Pengenalan Google Form
Halo, Sobat semua! Ada yang udah kenal sama Google Form belum? Atau mungkin sudah akrab banget sama dia?
Nah, untuk kamu yang masih asing atau yang mau tahu lebih banyak tentang Google Form, temani aku untuk mengupasnya lebih dalam, yuk!
Google Form itu apa sih? Nah, Google Form adalah sebuah aplikasi berbasis web yang bisa kita gunakan untuk membuat kuesioner, survey, kuis, atau bahkan pendaftaran online.
Simpel, mudah, dan gratis, cocok banget buat kita yang lagi butuh alat bantu untuk mengumpulkan data.
Mengapa Google Form?
Hmm, tapi kenapa sih kita harus pakai Google Form? Banyak kok alasan kenapa Google Form jadi pilihan favorit banyak orang. Ini dia alasan-alasan utamanya:
- Mudah Digunakan: Dengan tampilan yang simpel dan user-friendly, siapa saja bisa membuat form dengan Google Form. Bahkan buat kamu yang baru pertama kali pakai, pasti langsung bisa deh.
- Gratis dan Tanpa Batas: Google Form ini gratis dan gak ada batasan jumlah pertanyaan atau responden. Jadi, kita bisa kumpulkan data sebanyak-banyaknya tanpa harus khawatir biaya tambahan.
- Terintegrasi dengan Google Drive: Hasil dari Google Form ini langsung tersimpan di Google Drive dalam bentuk Google Sheets. Jadi, kita bisa dengan mudah analisis dan olah data yang sudah terkumpul.
- Bisa Diakses Dimana Saja: Karena berbasis web, Google Form bisa kita akses kapan saja dan di mana saja. Asalkan ada koneksi internet, tentu saja.
Fungsi Utama Google Form
Google Form ini memang serba bisa, tapi apa sih fungsi utamanya? Yuk, kita lihat beberapa fungsi utamanya:
- Membuat Kuesioner dan Survei: Ini adalah fungsi yang paling banyak digunakan. Dengan Google Form, kita bisa buat kuesioner atau survei dengan mudah dan cepat. Bahkan, kita juga bisa gunakan Skala Likert yang sudah kita bahas sebelumnya, lho.
- Melakukan Pendaftaran Online: Google Form juga sering digunakan untuk melakukan pendaftaran online, baik itu untuk seminar, pelatihan, atau acara lainnya.
- Membuat Kuis atau Tes Online: Kamu bisa membuat kuis atau tes online dengan Google Form. Kamu bisa atur agar setiap jawaban memiliki nilai, dan Google Form akan otomatis menghitung total nilai dari setiap responden.
- Mengumpulkan Data: Secara umum, fungsi utama Google Form adalah mengumpulkan data. Dengan berbagai jenis pertanyaan yang bisa kita buat, kita bisa kumpulkan data yang kita butuhkan dengan mudah.
Seru, kan? Yuk, kita manfaatkan Google Form untuk mempermudah pekerjaan kita!
Langkah-Langkah Membuat Kuesioner Skala Likert di Google Form
Sudah paham, kan, apa itu Google Form dan Skala Likert? Sekarang, yuk kita belajar bagaimana caranya menggabungkan kedua superhero ini dalam satu misi: membuat kuesioner Skala Likert di Google Form!
Tapi, sebelum kita mulai, pastikan kamu sudah login ke akun Google kamu, ya. Oke, siap? Mari kita mulai petualangan kita!
1. Membuka Google Form
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuka Google Form. Caranya gampang banget, Sobat. Ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Buka browser yang kamu suka, bisa Chrome, Firefox, Safari, atau yang lainnya.
- Ketik di address bar: forms.google.com, lalu tekan Enter.
- Voila! Sekarang kamu sudah berada di halaman utama Google Form. Gampang, kan?
2. Membuat Form Baru
Setelah kita berada di halaman utama Google Form, langkah selanjutnya adalah membuat form baru. Berikut ini caranya:
- Klik pada tombol
+
berwarna ungu di pojok kanan bawah. Itu adalah tombol untuk membuat form baru. - Setelah kamu klik, kamu akan dibawa ke halaman untuk membuat form baru. Di sini, kamu bisa mulai merancang kuesioner Skala Likertmu.
3. Menambahkan Pertanyaan
Setelah kita berhasil membuat form baru, sekarang saatnya kita mulai menambahkan pertanyaan. Begini caranya:
- Klik pada tombol
+
di sebelah kanan. Itu adalah tombol untuk menambahkan pertanyaan baru. - Setelah kamu klik, sebuah kotak pertanyaan baru akan muncul. Di sini, kamu bisa mulai menulis pertanyaanmu.
- Untuk jenis pertanyaan, pilih “Skala Linier”.
- Kamu akan diminta untuk memasukkan skala terendah dan tertinggi, serta label untuk setiap skala tersebut. Misalnya, kamu bisa pilih skala 1-5, dengan label “Sangat Tidak Setuju” untuk skala 1, dan “Sangat Setuju” untuk skala 5.
- Ulangi langkah ini untuk setiap pertanyaan yang ingin kamu tambahkan.
Gimana? Mudah kan? Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu sudah bisa membuat kuesioner Skala Likert di Google Form. Selamat mencoba, ya!
4. Mengatur Skala Likert
Setelah kita menambahkan pertanyaan dan memilih jenis pertanyaan sebagai “Skala Linier”, langkah selanjutnya adalah mengatur skala Likert. Mungkin ada yang bertanya, “Lho, mengatur apa lagi?
Bukannya sudah selesai?” Eits, jangan buru-buru, Sobat. Skala Likert itu butuh pengaturan khusus lho. Yuk, kita lihat caranya:
- Di bagian bawah kotak pertanyaan, kamu akan melihat dua kotak kecil. Itulah tempat kamu mengatur skala Likertmu.
- Kotak pertama adalah untuk skala terendah, dan kotak kedua adalah untuk skala tertinggi. Biasanya, skala Likert menggunakan skala 1-5 atau 1-7. Tapi, kamu bisa mengatur sesuai kebutuhanmu.
- Setelah itu, jangan lupa untuk memberikan label pada skala terendah dan tertinggi. Misalnya, untuk skala 1 kamu bisa beri label “Sangat Tidak Setuju”, dan untuk skala 5 kamu bisa beri label “Sangat Setuju”.
- Voila! Sekarang skala Likertmu sudah siap.
5. Menambahkan Opsi Lain
Selain pertanyaan dengan skala Likert, mungkin ada beberapa pertanyaan yang memerlukan opsi lain.
Misalnya, pertanyaan tentang jenis kelamin, status pekerjaan, atau pertanyaan lain yang memerlukan jawaban spesifik. Berikut ini caranya menambahkan opsi lain:
- Klik tombol
+
di sebelah kanan untuk menambahkan pertanyaan baru. - Pada jenis pertanyaan, pilih “Pilihan Ganda” atau “Kotak Centang”, tergantung pada kebutuhanmu.
- Setelah itu, kamu bisa mulai menambahkan opsi jawabannya. Klik pada “Tambahkan opsi” dan tulis opsi jawabannya.
- Jika kamu ingin memberikan opsi “lainnya” kepada responden, klik pada “Tambahkan opsi ‘Lainnya'”.
- Dengan itu, responden bisa menulis jawaban mereka sendiri jika opsi yang kamu berikan tidak sesuai dengan jawaban mereka.
Nah, sekarang kamu sudah jadi ahli dalam membuat kuesioner Skala Likert di Google Form, Sobat! Selamat mencoba dan semoga berhasil ya!
Tips dan Trik Membuat Kuesioner Efektif
Selamat! Kini kamu sudah bisa membuat kuesioner Skala Likert di Google Form. Tapi, tunggu dulu, Sobat. Membuat kuesioner itu nggak cukup hanya tahu caranya saja, lho.
Ada beberapa tips dan trik yang bisa kamu terapkan agar kuesioner yang kamu buat menjadi efektif dan bisa menghasilkan data yang valid dan reliabel. Penasaran apa saja tips dan triknya? Yuk, kita simak bersama!
- Buat pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami: Jangan membuat pertanyaan yang membingungkan atau memiliki arti ganda. Ingat, tujuan kita membuat kuesioner adalah untuk mendapatkan informasi dari responden, bukan untuk membingungkan mereka.
- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti: Hindari penggunaan kata-kata teknis atau istilah asing yang mungkin tidak dimengerti oleh responden. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan responden.
- Jangan terlalu banyak bertanya: Membuat kuesioner yang terlalu panjang bisa membuat responden merasa bosan dan malas menjawab. Idealnya, kuesioner sebaiknya tidak lebih dari 20 pertanyaan.
- Jangan memaksa jawaban: Kadang, ada pertanyaan yang memang tidak bisa dijawab oleh responden. Maka, selalu sediakan opsi “Tidak tahu” atau “Tidak berlaku”.
- Urutkan pertanyaan dari yang paling mudah ke yang paling sulit: Dengan begini, responden tidak akan langsung merasa terbebani saat pertama kali membuka kuesioner.
- Gunakan Skala Likert dengan tepat: Jangan gunakan Skala Likert untuk pertanyaan yang memerlukan jawaban “ya” atau “tidak” saja. Skala Likert lebih tepat untuk mengukur tingkat persetujuan atau kepuasan.
Itulah beberapa tips dan trik membuat kuesioner efektif. Semoga bermanfaat dan bisa membantu kamu dalam membuat kuesioner Skala Likert di Google Form, ya! Selamat mencoba, Sobat!
Contoh Kuesioner Skala Likert
Sudah paham kan, Sobat, tentang bagaimana cara membuat kuesioner Skala Likert di Google Form dan tips-tips membuatnya agar efektif?
Nah, sekarang, biar pemahaman kamu lebih mantap, kita akan lihat contoh pertanyaan kuesioner Skala Likert, yuk!
Misalkan kita ingin membuat kuesioner tentang kepuasan pelanggan terhadap layanan di sebuah restoran, berikut beberapa contoh pertanyaannya:
- Seberapa puas Anda dengan kualitas makanan di restoran kami?
- 1 Sangat Tidak Puas
- 2 Tidak Puas
- 3 Biasa Saja
- 4 Puas
- 5 Sangat Puas
- Seberapa puas Anda dengan kebersihan restoran kami?
- 1 Sangat Tidak Puas
- 2 Tidak Puas
- 3 Biasa Saja
- 4 Puas
- 5 Sangat Puas
- Seberapa puas Anda dengan pelayanan dari staff kami?
- 1 Sangat Tidak Puas
- 2 Tidak Puas
- 3 Biasa Saja
- 4 Puas
- 5 Sangat Puas
Dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa Skala Likert sangat efektif untuk mengukur tingkat kepuasan atau persetujuan.
Tapi ingat, Sobat, pertanyaan-pertanyaan di atas hanya contoh. Kamu bisa mengubah atau menyesuaikan dengan topik kuesioner yang kamu buat, ya.
Semoga contoh di atas bisa membantu kamu dalam membuat kuesioner Skala Likert yang efektif. Selamat mencoba, Sobat!
Menganalisis Hasil Kuesioner
Hebat, Sobat! Sekarang kamu sudah punya kuesioner Skala Likert sendiri. Namun, setelah responden mengisi kuesioner, apa yang harus kita lakukan?
Yup, kita harus menganalisis hasilnya. Jangan khawatir, kamu bisa menganalisis hasil kuesioner di Google Form dengan mudah. Penasaran bagaimana caranya? Yuk, kita bahas bersama!
- Lihat ringkasan jawaban: Setelah kuesioner diisi oleh responden, kamu bisa melihat ringkasan jawaban di Google Form. Di sini, Google Form akan secara otomatis menghitung persentase jawaban dari setiap pilihan.
- Analisis data dengan spreadsheet: Kamu juga bisa menganalisis data dengan lebih detail menggunakan Google Spreadsheet. Caranya, di halaman Google Form, klik tombol “Buka di Google Spreadsheet” di kanan atas.
- Interpretasi data: Setelah mendapatkan data, tugas selanjutnya adalah menginterpretasikan data tersebut. Misalnya, jika sebagian besar responden memilih “Sangat Puas”, berarti pelayanan restoran sudah baik. Namun, jika sebagian besar memilih “Biasa Saja” atau “Tidak Puas”, berarti ada yang harus diperbaiki.
- Buat laporan: Setelah menganalisis dan menginterpretasikan data, kamu perlu membuat laporan. Laporan ini berisi ringkasan data, analisis, interpretasi, dan saran atau rekomendasi untuk perbaikan.
Nah, itu dia langkah-langkah menganalisis hasil kuesioner Skala Likert di Google Form. Meski terdengar rumit, sebenarnya cukup mudah kok jika sudah terbiasa. Jadi, jangan takut untuk mencoba, ya! Selamat mencoba, Sobat!
Kesimpulan
Wow, Sobat! Ternyata seru ya, belajar membuat kuesioner Skala Likert di Google Form? Kamu pasti bisa melakukannya, kan?
Melalui artikel ini, kita telah mengeksplorasi apa itu Skala Likert, kelebihan dan kekurangan Skala Likert, pengenalan Google Form, serta cara membuat dan menganalisis kuesioner Skala Likert di Google Form.
Tidak sulit kan, Sobat? Tinggal ikuti langkah-langkahnya, dan voila! Kuesioner Skala Likert siap digunakan.
Tapi ingat, dalam membuat kuesioner, harus hati-hati ya, Sobat. Pastikan pertanyaan-pertanyaanmu tepat dan jelas sehingga bisa menghasilkan data yang valid dan reliable.
Dan satu lagi, jangan lupa menganalisis hasil kuesioner. Karena, data yang diperoleh akan sia-sia jika tidak dianalisis dan dimanfaatkan dengan baik.
Semoga dengan pemahaman ini, kamu menjadi lebih percaya diri dalam membuat kuesioner Skala Likert dan bisa mendapatkan data yang berguna untuk risetmu. Selamat mencoba, ya, Sobat! Semoga sukses!
FAQ
Apakah saya bisa membuat lebih dari satu kuesioner Skala Likert dalam satu Google Form?
Tentu saja bisa, Sobat! Kamu bisa membuat sebanyak mungkin pertanyaan Skala Likert dalam satu Google Form. Hal ini bisa dilakukan tergantung pada kebutuhan dan tujuan kuesioner yang kamu buat.
Apa yang harus saya lakukan jika ada responden yang tidak mengisi kuesioner saya?
Jangan khawatir, Sobat. Kamu bisa mengatur opsi ‘wajib diisi’ pada setiap pertanyaan dalam Google Form. Dengan begitu, responden tidak bisa mengirimkan jawabannya sebelum mengisi semua pertanyaan.
Apakah data yang dikumpulkan melalui Google Form aman?
Google menjamin keamanan data yang dikumpulkan melalui Google Form. Namun, kamu juga harus berhati-hati dalam berbagi link kuesioner dan mengatur siapa saja yang dapat mengakses data tersebut.
Bagaimana jika saya ingin mengubah kuesioner setelah beberapa responden telah mengisi?
Kamu bisa mengubah kuesioner kapan saja. Namun, perlu diingat bahwa perubahan yang kamu buat tidak akan mempengaruhi respon yang sudah ada sebelumnya.
Apakah saya bisa menggunakan Skala Likert untuk semua jenis pertanyaan?
Skala Likert biasanya digunakan untuk pertanyaan yang mengukur sikap atau persepsi. Untuk jenis pertanyaan lain, seperti pertanyaan terbuka atau pertanyaan pilihan ganda, mungkin memerlukan jenis pertanyaan lainnya di Google Form.