5+ Langkah Cara Upgrade Os Android Yang Sudah Mentok, Gampang Kok !

  • TeknoGPT
  • Nov 28, 2023
Cara Upgrade Os Android Yang Sudah Mentok

Cara Upgrade Os Android Yang Sudah Mentok – Apakah kamu pengguna Android yang merasa sistem operasi di perangkatmu sudah ketinggalan zaman atau tidak lagi memenuhi kebutuhanmu? Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang Custom ROM dan root Android sebagai solusi, tapi masih ragu untuk mencobanya.

Di dunia teknologi yang terus berkembang, memiliki kontrol lebih atas perangkat Android bisa jadi sangat menguntungkan. Dari meningkatkan performa, menghemat baterai, hingga mengkustomisasi tampilan, opsi-opsi ini menawarkan banyak kelebihan.

Namun, seperti dua sisi mata uang, ada juga risiko yang perlu dipertimbangkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail keuntungan dan kerugian dari Custom ROM, serta risiko dan dampak keamanan dari root Android.

Sebelum kamu memutuskan untuk upgrade OS Android melalui Custom ROM atau root, yuk, pelajari dulu seluk-beluknya di sini.

Informasi ini akan membantu kamu membuat keputusan yang tepat dan memastikan perangkatmu tetap aman dan optimal.

1. Memeriksa Ketersediaan Update Resmi

Mau upgrade OS Android kamu yang sudah mentok? Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memeriksa ketersediaan update resmi.

Ini penting, karena update resmi biasanya menawarkan fitur terbaru dan perbaikan keamanan. Yuk, ikuti langkah-langkah sederhana ini:

  1. Buka Pengaturan: Di perangkat Android kamu, masuk ke aplikasi Pengaturan.
  2. Menuju ‘Tentang Ponsel’: Scroll ke bawah, cari dan ketuk ‘Tentang Ponsel’ atau ‘Tentang Perangkat’.
  3. Cek Versi Android: Lihat di ‘Versi Android’, ‘Update Keamanan Android’, atau ‘Nomor Versi’ untuk mengetahui status versi OS kamu.
  4. Periksa Status Update: Untuk mengecek apakah ada update yang tersedia, kembali ke Pengaturan, pilih ‘Sistem’ lalu ‘Update Sistem’.

Ingat ya, setiap perangkat punya jadwal update yang berbeda, tergantung dari produsen dan modelnya. Jadi, kalau kamu pakai perangkat Pixel, cek jadwal updatenya langsung dari Google.

Untuk perangkat lain, mungkin kamu perlu kontak produsen atau operator seluler kamu untuk info lebih lanjut.

Oh iya, satu lagi nih, perangkat lama kadang nggak bisa di-update ke versi Android yang lebih baru. Jadi, kalau kamu dapat notifikasi ‘ruang penyimpanan tidak cukup’, mungkin kamu harus bersih-bersih memori dulu sebelum update.

Jangan sampai terlewat, karena update ini penting buat menjaga perangkat kamu tetap aman dan up-to-date!

2. Mengunjungi Situs Resmi Pabrikan

Kamu pengguna Android yang ingin update OS? Salah satu caranya adalah dengan mengunjungi situs resmi pabrikan perangkatmu.

Produsen atau operator seluler seringkali menyediakan bantuan untuk berbagai masalah, termasuk update sistem operasi. Ini dia beberapa produsen populer dan cara mengakses dukungan mereka:

  • Huawei: Kunjungi situs dukungan Huawei untuk informasi terkini.
  • Lenovo: Cek situs dukungan Lenovo untuk panduan lengkap.
  • LGE: Dapatkan bantuan langsung di situs dukungan LGE.
  • Oppo: Temukan solusi di situs dukungan Oppo.
  • Samsung: Situs dukungan Samsung punya banyak info bermanfaat.
  • TCL: Buka situs dukungan TCL untuk update dan lainnya.
  • Xiaomi: Xiaomi juga punya situs dukungan yang komprehensif.
  • ZTE: Cari tahu lebih lanjut di situs dukungan ZTE.

Selain itu, kamu juga bisa cek update langsung dari perangkat. Buka Setelan, pilih Sistem, lalu Update sistem. Di sini, kamu akan melihat status update dan bisa mengikuti instruksi yang diberikan.

Ingat, jadwal update bisa berbeda tergantung perangkat, produsen, dan operator seluler. Jadi, jika kamu punya perangkat Android selain yang disebutkan, kontak saja produsen atau operatornya untuk info lebih lanjut.

Tidak menemukan update di pengaturan atau situs pabrikan? Coba cari info di situs web Android.com atau berbagai situs berita teknologi. Bagi kamu yang lebih suka ‘nge-hack’, kunjungi situs Android Developer.

Di sana, kamu bisa pelajari cara mendapatkan Android versi terbaru, baik untuk perangkat Google Pixel, emulator Android, atau menggunakan Generic System Image (GSI).

3. Mencari Custom ROM yang Tepat

Hey, kamu pengguna Android yang ingin eksplorasi lebih jauh? Custom ROM bisa jadi pilihanmu. Tapi, memilih Custom ROM yang tepat itu penting.

Ini bukan hanya soal fitur, tapi juga kompatibilitas dan keamanan. Yuk, ikuti langkah-langkah ini untuk menemukan Custom ROM yang sesuai kebutuhanmu:

1. Identifikasi Kebutuhanmu

Pertama dan terpenting, tanya dirimu sendiri, apa yang kamu cari dari Custom ROM? Mau performa yang lebih kencang, fitur ekstra, atau update Android yang lebih cepat? Atau, mungkin kamu pengen buang bloatware yang mengganggu?

2. Cari yang Kompatibel dengan Perangkatmu

Ingat, nggak semua Custom ROM cocok dengan semua jenis perangkat. Cari tahu ROM mana yang pas dengan gadgetmu. Beberapa nama yang mungkin kamu temukan di pencarian adalah Pixel Experience, LineageOS, dan AOSIP.

3. Baca Ulasan dan Diskusi

Sebelum memutuskan, cek dulu ulasan dan diskusi tentang Custom ROM pilihanmu. Ini penting untuk mengetahui seberapa stabil dan fitur apa saja yang ditawarkan.

Tempat yang bagus untuk mencari info ini adalah forum online seperti Reddit.

4. Unduh dari Sumber yang Dipercaya

Setelah menentukan pilihan, pastikan kamu mengunduh Custom ROM dari sumber yang terpercaya. Situs seperti Pixel Experience dan SamMobile biasanya menjadi pilihan banyak pengguna.

5. Backup Data Pentingmu

Sebelum melangkah lebih jauh, backup dulu semua data penting. Menginstal Custom ROM berarti bisa kehilangan semua data di perangkatmu.

6. Ikuti Instruksi Instalasi dengan Cermat

Dapatkan file ROM dan ikuti langkah instalasinya dengan hati-hati. Proses ini melibatkan membuka kunci bootloader, menginstal custom recovery seperti TWRP, dan memasang ROM itu sendiri.

Perlu diingat, memasang Custom ROM bukan tanpa risiko. Ini bisa membatalkan garansi perangkatmu. Jadi, lakukan dengan bijak dan pilih Custom ROM yang aman dan terpercaya, sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu ya!

4. Membuka Kunci Bootloader

Siap untuk membuka kunci bootloader di perangkat Androidmu? Proses ini memang sedikit teknis, tapi jangan khawatir. Aku akan memandu kamu langkah demi langkah.

Ingat, setiap perangkat mungkin memiliki prosedur yang sedikit berbeda, jadi selalu periksa panduan khusus untuk ponselmu. Yuk, kita mulai!

1. Instal Android SDK Manager dan Driver Ponsel

Pertama-tama, kamu perlu menginstal Android SDK Manager. Kamu bisa mendapatkan aplikasi ini di situs resmi Android Developers. Pastikan juga mengunduh dan menginstal Driver USB sesuai dengan merk HP-mu.

Setelah itu, hubungkan HP ke PC dengan kabel USB, buka Android SDK Manager, arahkan ke folder ‘Tools’, lalu buka Command Prompt.

2. Aktifkan USB Debugging dan OEM Unlocking

Selanjutnya, aktifkan USB Debugging dan OEM Unlocking di HP-mu. Caranya, masuk ke ‘Setting’, pilih ‘Tentang Ponsel’, lalu ketuk ‘Build Number’ tujuh kali.

Setelah itu, kembali ke pengaturan dan kamu akan menemukan ‘Developer Options’. Di sana, aktifkan ‘OEM Unlocking’ dan ‘USB Debugging’.

3. Dapatkan Kunci Unlock

Untuk beberapa merek HP, kamu mungkin perlu langkah ini. Kunjungi situs resmi produsen HP-mu untuk membuka kunci bootloader.

Ikuti prosedur yang mereka berikan dan gunakan Command Prompt untuk mendapatkan token unlock.

4. Proses Buka Kunci Bootloader

Sekarang, masuk ke menu fastboot di HP-mu dengan menekan ‘Power + Volume Down’. Pastikan HP masih terhubung ke komputer. Buka Command Prompt dari Android SDK Manager, masukkan perintah yang sesuai dengan produsen HP-mu.

Setelah memasukkan perintah, konfirmasi di HP-mu menggunakan tombol volume. Setelah selesai, lakukan boot ulang dan kamu akan mendapatkan notifikasi bahwa bootloader sudah terbuka.

Perlu diingat, membuka kunci bootloader bisa menghapus semua data di HP-mu, jadi pastikan untuk backup data terlebih dahulu.

Proses ini juga bisa membatalkan garansi ponselmu, jadi pertimbangkan dengan baik sebelum melanjutkan. Semoga berhasil!

5. Menginstal Custom Recovery

Kamu tertarik untuk menginstal Custom Recovery seperti TWRP di perangkat Android? Kabar baiknya, kamu tidak selalu perlu melakukan root pada perangkatmu untuk ini.

Tapi ingat, walaupun tanpa root, proses ini tetap punya risikonya sendiri. Yuk, ikuti langkah-langkah berikut untuk menginstal Custom Recovery:

  1. Unduh File Custom Recovery Pertama, cari dan unduh file Custom Recovery yang cocok dengan model perangkatmu. Pastikan kamu mendapatkannya dari sumber yang tepercaya untuk menghindari risiko keamanan.
  2. Aktifkan Opsi Pengembang Selanjutnya, aktifkan opsi pengembang di perangkatmu. Biasanya, ini bisa dilakukan dengan pergi ke Pengaturan, masuk ke ‘Tentang Ponsel’, dan mengetuk nomor build beberapa kali.
  3. Aktifkan USB Debugging Dalam menu opsi pengembang, aktifkan fitur USB debugging.
  4. Hubungkan Perangkat ke Komputer Sambungkan Androidmu ke komputer menggunakan kabel USB.
  5. Gunakan ADB untuk Mem-Flash Custom Recovery Selanjutnya, gunakan alat seperti ADB (Android Debug Bridge) untuk mem-flash file Custom Recovery ke perangkatmu.

Perlu kamu ingat, meski tidak perlu root, proses instalasi Custom Recovery tetap punya risikonya. Salah satunya, jika tidak dilakukan dengan benar, perangkatmu mungkin mengalami masalah booting atau kamu bisa kehilangan data.

Selain itu, menginstal Custom Recovery bisa dianggap melanggar ketentuan garansi oleh beberapa produsen.

Keuntungan dan Kerugian Custom ROM

Custom ROM itu intinya versi Android yang udah dimodifikasi oleh pengguna. Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, seperti:

  1. Bebas dari Aplikasi Bawaan: Kamu bisa menghapus aplikasi bawaan yang nggak bisa dihapus di ROM standar.
  2. Atasi Memori Penuh: Bantu mengatasi masalah memori penuh di HP.
  3. Hemat Baterai: Efisiensi penggunaan baterai jadi lebih baik.
  4. Update Cepat: Dapatkan update Android yang lebih cepat dari ROM standar.
  5. Performa Meningkat: Performa Android jadi lebih gesit.
  6. Fitur Canggih: Tambahkan fitur-fitur canggih yang nggak ada di ROM standar.
  7. Tampilan Keren: Ubah tampilan Android jadi lebih menarik.

Tapi, ada juga kerugian yang perlu kamu pertimbangkan, seperti:

  1. Potensi Bug: Mungkin ada bug yang belum terdeteksi.
  2. Risiko Bootloop: Bisa terjadi bootloop, yang bikin HP hanya muncul logo saat dinyalakan.
  3. Risiko Mati Total: Ada kemungkinan HP bisa mati total.
  4. Hilangnya Garansi: Saat kamu memasang Custom ROM, biasanya garansi HP jadi hangus.

Risiko dan Dampak Keamanan Root Android

Kalau kamu memilih untuk root Android, ada beberapa risiko keamanan yang harus kamu hadapi, seperti:

  1. Ketinggalan Update Keamanan: Ada kemungkinan kamu melewatkan update keamanan penting.
  2. Aplikasi Berbahaya: Meningkatnya risiko mendownload aplikasi yang berbahaya.
  3. Fitur Keamanan Berkurang: Efektivitas fitur keamanan bawaan dari Google bisa berkurang.

Sebelum memutuskan untuk root atau instalasi Custom ROM, ada baiknya kamu backup semua data penting.

Dan pastikan kamu memilih Custom ROM atau metode root yang udah terbukti aman dan mendapat ulasan bagus dari pengguna lainnya.

Kesimpulan

Terima kasih telah mengikuti pembahasan kita tentang Custom ROM dan root Android. Seperti yang kita bahas, Custom ROM menawarkan banyak keuntungan seperti peningkatan performa, fitur tambahan, dan tampilan yang lebih menarik.

Namun, jangan lupa tentang risiko seperti bug, bootloop, dan kehilangan garansi. Rooting Android juga punya manfaatnya sendiri, tapi risiko keamanan yang datang bersamanya tidak bisa diabaikan.

Sebelum memutuskan untuk melangkah lebih jauh, selalu pastikan untuk mempertimbangkan baik risiko maupun manfaatnya, dan jangan lupa untuk backup data pentingmu.

Kami di TeknoGPT.com selalu berupaya menyajikan informasi terkini dan bermanfaat seputar teknologi. Jangan ragu untuk mengunjungi kami di https://teknogpt.com dan jelajahi berbagai artikel menarik lainnya.

Siapa tahu, kamu menemukan solusi atau inspirasi baru untuk perangkatmu.

Terima kasih sudah membaca, dan semoga informasi ini membantu kamu dalam menjaga keamanan dan performa perangkat Androidmu!

FAQ

Apakah Menginstal Custom ROM Selalu Membutuhkan Akses Root?

Tidak, menginstal Custom ROM tidak selalu membutuhkan akses root. Proses instalasi Custom ROM bisa dilakukan melalui metode flashing yang tidak mengharuskan perangkat di-root terlebih dahulu.

Bisakah Kembali ke ROM Asli Setelah Menginstal Custom ROM?

Ya, kamu bisa kembali ke ROM asli perangkatmu setelah menginstal Custom ROM. Proses ini biasanya melibatkan flashing firmware asli yang bisa didapatkan dari situs resmi produsen perangkat.

Apa Saja Risiko Utama Dalam Proses Rooting?

Risiko utama dalam proses rooting meliputi kemungkinan perangkat menjadi tidak stabil, kehilangan data, hingga kerentanan terhadap malware dan aplikasi berbahaya akibat pengurangan fitur keamanan bawaan.

Apakah Semua Perangkat Android Dapat Menggunakan Custom ROM?

Tidak semua perangkat Android kompatibel dengan Custom ROM. Kompatibilitas tergantung pada dukungan dari komunitas pengembang dan ketersediaan Custom ROM yang sesuai dengan model perangkat tertentu.

Apakah Menginstal Custom ROM atau Melakukan Rooting Aman?

Menginstal Custom ROM atau melakukan rooting pada dasarnya aman jika dilakukan dengan benar dan sesuai dengan petunjuk. Namun, selalu ada risiko terkait keamanan dan stabilitas perangkat, sehingga penting untuk melakukan riset dan mengikuti instruksi dengan teliti.

Post Terkait :