Mengenal Phishing Melalui Telepon dan Cara Mencegahnya, Wajib Tau !

  • TeknoGPT
  • Jun 01, 2024
Mengenal Phishing Melalui Telepon

Mengenal Phishing Melalui Telepon dan Cara Mencegahnya – Kamu pernah dapet telepon yang tiba-tiba minta data pribadi atau bilang kamu menang hadiah besar? Hati-hati, bisa jadi itu adalah vishing, atau voice phishing, salah satu bentuk penipuan yang lagi marak.

Pelaku vishing nggak segan-segan berpura-pura jadi pihak resmi, seperti bank atau instansi pemerintah, untuk mencuri informasi sensitif kamu.

Bayangin aja kalau data pribadi kamu jatuh ke tangan yang salah, saldo rekening bisa terkuras atau identitas dicuri. Topik ini penting banget buat dibahas karena semakin banyak orang yang jadi korban penipuan melalui telepon.

Dalam artikel ini, kita bakal bahas apa itu vishing, modus-modusnya, ciri-ciri panggilan phishing, dan yang paling penting, cara mencegahnya.

Jadi, kamu nggak cuma paham masalahnya, tapi juga bisa melindungi diri dari kejahatan ini. Yuk, simak artikel ini sampai habis supaya kamu bisa lebih waspada!

Apa itu Vishing?

Vishing adalah singkatan dari voice phishing. Ini adalah penipuan online yang dilakukan melalui panggilan telepon.

Dalam vishing, penipu berpura-pura menjadi pihak resmi seperti bank, perusahaan kartu kredit, atau instansi pemerintah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data pribadi dan informasi sensitif dari korban.

Penipu menggunakan teknik rekayasa sosial untuk meyakinkan korban bahwa mereka adalah pihak yang sah.

Mereka mungkin mengatakan ada masalah dengan akun bank, aktivitas mencurigakan pada kartu kredit, atau menawarkan investasi yang menggiurkan.

Tujuannya adalah membuat korban lengah dan memberikan informasi rahasia seperti username, password, OTP (One Time Password), atau data kartu kredit.

Modus Vishing yang Perlu Diwaspadai

Pelaku vishing menggunakan berbagai modus untuk menipu korban. Berikut beberapa modus vishing yang sering digunakan dan perlu diwaspadai:

1. Mengaku dari bank atau perusahaan kartu kredit

Penipu menelepon dan mengaku sebagai perwakilan dari bank atau perusahaan kartu kredit. Mereka mengklaim ada aktivitas mencurigakan pada rekening atau kartu kredit korban.

Untuk memverifikasi, korban diminta memberikan data pribadi seperti nomor rekening, PIN, atau CVV. Jika korban terpancing, pelaku bisa menguras saldo rekening atau melakukan transaksi ilegal menggunakan kartu kredit korban.

2. Menawarkan investasi bodong

Penipu menawarkan investasi dengan iming-iming keuntungan besar. Mereka menghubungi korban dan menawarkan peluang investasi seperti trading forex, saham, atau cryptocurrency.

Penipu menjanjikan return tinggi dalam waktu singkat. Namun setelah korban mentransfer uang, penipu menghilang tanpa jejak.

3. Mengaku dari instansi pemerintah

Penipu berpura-pura sebagai petugas dari instansi pemerintah seperti imigrasi, kepolisian, atau kantor pajak. Mereka mengklaim ada masalah dengan dokumen atau ada tunggakan pajak yang harus segera diselesaikan.

Untuk memverifikasi, korban diminta memberikan data pribadi seperti nomor KTP, NPWP, atau informasi rekening bank. Data tersebut kemudian digunakan penipu untuk mencuri identitas korban.

4. Penipuan “mama minta pulsa”

Penipu memanfaatkan kedekatan hubungan keluarga. Mereka mengaku sebagai saudara atau kerabat yang sedang dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan mendesak, seperti minta pulsa atau transfer uang.

Penipu beralasan sedang sakit, kecelakaan, atau tertangkap polisi. Jika korban percaya, mereka akan mengirimkan pulsa atau mentransfer uang ke rekening penipu.

5. Undian berhadiah palsu

Penipu mengaku dari perusahaan telekomunikasi atau penyedia layanan dan menginformasikan bahwa korban memenangkan undian berhadiah.

Namun untuk mengklaim hadiah, korban diminta membayar sejumlah uang dengan dalih biaya administrasi atau pajak. Setelah korban mentransfer uang, penipu menghilang dan hadiah yang dijanjikan tidak pernah diterima.

Ciri-ciri Panggilan Telepon Phishing

Mengenali ciri-ciri panggilan telepon phishing sangat penting agar tidak terjebak oleh vishing. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1. Meminta data pribadi atau informasi akun

Penelpon meminta data pribadi sensitif seperti nomor KTP, password, PIN, atau kode OTP. Instansi resmi tidak pernah meminta informasi rahasia melalui telepon.

2. Menekan dan memaksa

Penipu sering menggunakan teknik intimidasi agar korban segera memberikan informasi. Mereka bisa berkata, “Jika tidak segera diatasi, akun Anda akan diblokir” atau “Anda akan dituntut jika tidak membayar sekarang juga.”

3. Tidak memberikan kesempatan verifikasi

Ketika Anda meminta waktu untuk memverifikasi identitas penelpon, mereka biasanya menolak dan terus mendesak. Penipu tidak ingin identitasnya terungkap.

4. Mengancam akan ada konsekuensi

Penelpon mengancam akan ada konsekuensi buruk jika Anda tidak memberikan informasi yang diminta. Mereka bisa mengklaim akun Anda akan dibekukan, kartu kredit diblokir, atau Anda akan berurusan dengan polisi.

5. Nomor tidak dikenal atau mencurigakan

Penipu sering menggunakan nomor telepon yang tidak dikenal atau terlihat mencurigakan. Meski demikian, mereka juga bisa memalsukan nomor telepon sehingga terlihat seperti berasal dari instansi resmi.

6. Menawarkan hal yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan

Jika penelpon menawarkan hadiah, investasi, atau keuntungan yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Ingat pepatah “ada udang di balik batu.”

7. Meminta Anda melakukan transaksi saat itu juga

Penipu sering mendesak korban untuk segera melakukan transaksi, seperti transfer uang atau memberikan kode OTP. Mereka tidak ingin memberi kesempatan korban untuk berpikir atau memverifikasi.

Jika menerima panggilan telepon dengan ciri-ciri di atas, segera akhiri panggilan. Jangan memberikan data pribadi apapun kepada penelpon yang mencurigakan. Jika perlu, segera laporkan ke pihak berwajib untuk mencegah orang lain menjadi korban.

Cara Mencegah Jadi Korban Vishing

Vishing bisa menimpa siapa saja jika lengah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah diri menjadi korban penipuan melalui telepon ini. Berikut tips-tips yang bisa diterapkan:

1. Jangan mudah percaya pada penelpon tak dikenal

Jika menerima telepon dari nomor tak dikenal yang meminta data pribadi, sebaiknya abaikan atau putuskan saja panggilannya. Jangan terpancing untuk memberikan informasi apapun meski penelpon mengaku dari instansi resmi.

2. Verifikasi identitas penelpon

Jika ragu dengan identitas penelpon, minta mereka mengirimkan permintaan resmi melalui email atau surat.

Anda juga bisa menghubungi langsung instansi terkait melalui nomor resmi yang tertera di website atau dokumen resmi untuk mengonfirmasi apakah benar ada petugas yang menelepon.

3. Lindungi data pribadi

Jangan pernah memberitahukan password, PIN, CVV, atau kode OTP kepada siapapun, termasuk yang mengaku dari bank atau instansi resmi. Data tersebut bersifat sangat rahasia dan tidak boleh disebarkan ke pihak lain dalam kondisi apapun.

4. Waspada pada tawaran menggiurkan

Jika ditelepon pihak yang menawarkan investasi, hadiah, atau keuntungan yang kedengarannya terlalu bagus untuk jadi kenyataan, hampir pasti itu adalah penipuan.

Apalagi jika diminta mentransfer uang terlebih dulu. Ingat, tidak ada yang namanya “mendapat uang dengan mudah”.

5. Laporkan ke pihak berwajib

Jika mendapat panggilan telepon mencurigakan yang terindikasi penipuan, segera laporkan ke pihak kepolisian. Dengan melapor, Anda turut membantu mencegah lebih banyak orang menjadi korban kejahatan serupa.

6. Edukasi diri tentang modus kejahatan online

Perbarui pengetahuan tentang berbagai modus kejahatan online, termasuk vishing. Dengan memahami taktik yang digunakan pelaku, Anda bisa lebih waspada dan tidak mudah dikelabui.

7. Gunakan aplikasi pemblokir spam

Manfaatkan aplikasi atau fitur pemblokir panggilan spam yang tersedia di ponsel. Fitur ini bisa membantu menyaring panggilan mencurigakan sehingga tidak mengganggu aktivitas.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda bisa meminimalisir risiko menjadi korban vishing. Namun, pencegahan terbaik tetaplah dengan meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah percaya pada orang tak dikenal.

Kesimpulan

Mencegah jadi korban vishing itu penting banget buat menjaga data pribadi dan keamanan finansial kamu. Dalam artikel ini, kita udah bahas apa itu vishing, berbagai modus yang sering digunakan penipu, ciri-ciri panggilan telepon phishing, dan cara-cara efektif untuk mencegahnya.

Ingat, jangan pernah mudah percaya sama penelpon yang minta data pribadi kamu, selalu verifikasi identitas penelpon, dan waspada dengan tawaran yang terdengar terlalu bagus.

Edukasi diri tentang modus kejahatan online dan gunakan aplikasi pemblokir spam di ponsel kamu. Semoga artikel ini membantu kamu lebih waspada dan aman dari penipuan vishing.

Terima kasih udah baca, dan jangan lupa cek artikel menarik lainnya di TeknoGPT.com. Tetap waspada dan lindungi data pribadi kamu!

FAQ

Apa itu vishing dan mengapa berbahaya?

Vishing adalah penipuan melalui telepon di mana pelaku berpura-pura menjadi pihak resmi untuk mencuri informasi pribadi dan sensitif. Berbahaya karena bisa menyebabkan kerugian finansial dan pencurian identitas.

Bagaimana cara penipu vishing memalsukan nomor telepon?

Penipu vishing menggunakan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) untuk memalsukan nomor telepon sehingga terlihat seperti berasal dari instansi resmi. Ini membuat korban lebih percaya dan terpancing memberikan informasi.

Apa yang harus dilakukan jika sudah memberikan informasi pribadi kepada penipu?

Segera hubungi pihak bank atau instansi terkait untuk memblokir akun atau kartu kredit yang terlibat. Laporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib agar bisa ditindaklanjuti.

Apakah penipu vishing hanya menargetkan individu saja?

Tidak, penipu vishing juga bisa menargetkan perusahaan dengan mengaku sebagai mitra bisnis atau instansi resmi untuk mendapatkan informasi sensitif perusahaan.

Bagaimana cara melaporkan panggilan telepon mencurigakan?

Kamu bisa melaporkan panggilan telepon mencurigakan ke pihak kepolisian setempat dan juga ke penyedia layanan telepon untuk membantu mengidentifikasi dan memblokir nomor penipu tersebut.

Post Terkait :