17+ Langkah Cara Mengatasi Automatic Repair Windows, Gampang Banget !

  • TeknoGPT
  • Apr 10, 2024
Cara Mengatasi Automatic Repair Windows

Cara Mengatasi Automatic Repair Windows – Apakah kamu pernah mengalami situasi dimana komputer Windows-mu tiba-tiba memasuki Automatic Repair dan tidak bisa boot dengan normal? Ini bisa menjadi momen yang membuat frustasi, terutama jika kamu tidak tahu harus berbuat apa.

Di dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi untuk mengatasi masalah Automatic Repair pada Windows, mulai dari langkah awal pencegahan hingga opsi lanjutan untuk perbaikan sistem.

Kami akan menyediakan panduan langkah demi langkah, dari cara masuk ke Safe Mode, menggunakan Command Prompt untuk perbaikan, hingga opsi drastis seperti reset atau reinstall Windows.

Artikel ini dirancang untuk membantu kamu mengatasi masalah sistem yang kompleks, memastikan komputer kamu dapat kembali berfungsi dengan normal.

Pengenalan Automatic Repair

Automatic Repair adalah fitur bawaan pada sistem operasi Windows, khususnya mulai dari Windows 8 hingga versi terbaru, yang dirancang untuk membantu menyelesaikan masalah sistem operasi dan perangkat lunak secara otomatis.

Fitur ini bertujuan untuk memastikan bahwa komputer dapat beroperasi dengan normal tanpa hambatan yang disebabkan oleh masalah sistem atau kerusakan perangkat lunak.

Ketika sistem operasi Windows mengalami kesalahan, masalah, atau kerusakan, Automatic Repair akan mencoba mendeteksi, mengidentifikasi, dan memperbaiki masalah tersebut secara otomatis.

Masalah yang dapat diatasi oleh Automatic Repair meliputi berbagai isu yang menghambat proses booting Windows, seperti file sistem yang rusak, masalah pada konfigurasi startup, dan kerusakan pada disk.

Ketika komputer gagal untuk boot secara normal, Windows akan secara otomatis menjalankan Automatic Repair dalam upaya untuk memperbaiki masalah tersebut dan memungkinkan sistem untuk boot dengan sukses.

Proses Automatic Repair dimulai dengan komputer yang menampilkan layar “Preparing Automatic Repair” diikuti oleh “Diagnosing your PC”.

Setelah itu, Windows akan mencoba untuk memperbaiki masalah secara otomatis. Jika berhasil, komputer akan boot ke dalam sistem operasi seperti biasa.

Namun, jika Automatic Repair tidak dapat memperbaiki masalah, maka akan disajikan opsi untuk pengguna, seperti melakukan restore, boot ke Safe Mode, atau membuka Advanced Options untuk troubleshooting lebih lanjut.

Langkah Awal Sebelum Melakukan Perbaikan

Sebelum terjun ke perbaikan terkait Automatic Repair pada sistem operasi Windows, ada langkah-langkah pencegahan yang bisa kamu ambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah.

Langkah-langkah ini bukan hanya penting untuk meminimalisir risiko kerusakan atau kehilangan data, tetapi juga membuat proses perbaikan menjadi lebih mudah bila masalah memang terjadi.

Mari kita bahas langkah-langkah awal yang direkomendasikan:

1. Backup Data

Langkah paling krusial adalah melakukan backup semua data penting yang kamu miliki. Backup ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti menggunakan fitur backup yang sudah tersedia di Windows, memindahkan file ke media penyimpanan eksternal, atau menggunakan layanan cloud.

Memastikan bahwa dokumen, foto, video, dan file penting lainnya aman di lokasi yang terpisah akan mengurangi risiko kehilangan data jika terjadi masalah yang mengharuskan kamu menginstal ulang sistem operasi.

2. Hard Restart

Jika komputer mulai menunjukkan gejala masalah atau kesulitan untuk boot dengan normal, melakukan hard restart bisa menjadi solusi awal.

Langkah ini bisa membantu menyelesaikan masalah sementara yang mungkin disebabkan oleh kesalahan konfigurasi atau glitch perangkat lunak.

Caranya adalah dengan mematikan komputer sepenuhnya dan kemudian menyalakannya kembali. Ini bisa membantu sistem untuk melakukan boot dengan konfigurasi yang ‘bersih’ dan mungkin menghindari kebutuhan untuk menjalankan Automatic Repair.

3. Update Sistem

Pastikan sistem operasi dan driver perangkat keras kamu selalu terupdate. Update sistem biasanya mengandung perbaikan bug, patch keamanan, dan peningkatan kinerja yang dapat mencegah munculnya masalah.

Untuk memeriksa dan menginstal update, buka Settings > Update & Security > Windows Update, dan pilih “Check for updates”.

Melakukan update teratur dapat mengurangi potensi masalah yang bisa memicu Automatic Repair.

Cara Masuk ke Safe Mode

Untuk masuk ke Safe Mode pada sistem operasi Windows, terdapat berbagai metode yang bisa dipilih tergantung pada kondisi sistem dan aksesibilitas menu boot.

Safe Mode merupakan mode diagnostik yang memungkinkan Windows beroperasi dengan jumlah driver dan layanan yang minimal, sangat bermanfaat untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah pada sistem.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengakses Safe Mode:

1. Melalui Pengaturan Windows

Jika kamu masih bisa mengakses Windows, masuk ke Safe Mode bisa dilakukan melalui pengaturan dengan langkah-langkah berikut:

  • Buka Settings > Update & Security > Recovery.
  • Di bagian Advanced startup, pilih Restart now.
  • Setelah komputer melakukan restart, pilih Troubleshoot > Advanced options > Startup Settings > Restart.
  • Komputer akan restart lagi dan menampilkan daftar opsi. Tekan angka 4 atau F4 untuk memilih Safe Mode.

2. Melalui Layar Sign-In

Jika kamu tidak bisa masuk ke Windows, Safe Mode dapat diakses dari layar sign-in:

  • Lakukan restart pada komputer kamu.
  • Di layar sign-in, tahan tombol Shift sambil memilih Power > Restart.
  • Ikuti langkah-langkah yang sama seperti masuk melalui pengaturan Windows untuk memasuki Safe Mode setelah komputer restart.

3. Menggunakan Media Instalasi Windows

Jika kamu tidak bisa mengakses pengaturan atau layar sign-in, menggunakan media instalasi Windows bisa menjadi solusi:

  • Hubungkan media instalasi Windows ke komputer dan boot dari media tersebut.
  • Pilih bahasa dan pengaturan lainnya, kemudian klik Next.
  • Klik Repair your computer.
  • Pilih Troubleshoot > Advanced options > Command Prompt.
  • Di Command Prompt, ketikkan bcdedit /set {default} safeboot minimal dan tekan Enter. Hal ini akan mengatur komputer untuk boot ke Safe Mode pada startup berikutnya.
  • Lakukan restart pada komputer, dan seharusnya komputer akan boot ke Safe Mode.

4. Melalui Tombol F8 (Metode Legacy)

Untuk beberapa versi Windows lama, kamu bisa menekan tombol F8 berulang kali selama proses boot untuk masuk ke menu Advanced Boot Options dan memilih Safe Mode.

Namun, perlu diperhatikan bahwa metode ini mungkin tidak efektif pada versi Windows terbaru karena proses boot yang lebih cepat.

Penggunaan Command Prompt untuk Perbaikan

Menggunakan Command Prompt untuk perbaikan adalah teknik efektif untuk mengatasi masalah Automatic Repair pada Windows.

Command Prompt memberikan akses ke berbagai perintah dan alat yang bisa membantu memperbaiki masalah booting dan sistem. Ini adalah langkah-langkah dan perintah yang bisa kamu gunakan melalui Command Prompt:

1. Mengakses Command Prompt

Untuk masuk ke Command Prompt, kamu perlu mengakses Advanced Options:

  • Boot komputer kamu menggunakan media instalasi Windows atau recovery drive.
  • Pilih Repair your computer atau tekan F8 saat booting.
  • Pilih Troubleshoot > Advanced options > Command Prompt.

2. Perintah untuk Memperbaiki Boot Loader

Di dalam Command Prompt, gunakan perintah berikut untuk memperbaiki boot loader Windows:

  • bootrec /fixmbr: Perintah ini menulis ulang Master Boot Record (MBR), berguna jika MBR mengalami kerusakan.
  • bootrec /fixboot: Menulis ulang boot sector, sangat membantu jika boot sector rusak.
  • bootrec /scanos: Memindai disk untuk mencari instalasi Windows yang tidak terdaftar dalam Boot Configuration Data (BCD).
  • bootrec /rebuildbcd: Memindai disk untuk instalasi Windows dan memungkinkan kamu untuk menambahkannya ke BCD.

3. Perintah untuk Memeriksa dan Memperbaiki Disk

Jika kamu menduga adanya kerusakan pada disk, gunakan perintah chkdsk:

  • chkdsk /f /r: Periksa disk mencari kerusakan dan memperbaikinya. /f memperbaiki kesalahan yang ditemukan, sementara /r menemukan sektor yang rusak dan memulihkan info yang dapat dibaca.

4. Perintah untuk Memperbaiki File Sistem

Gunakan System File Checker (SFC) untuk memperbaiki file sistem yang rusak:

  • sfc /scannow: Memindai semua file sistem yang dilindungi dan memperbaiki file yang rusak dengan versi yang benar.

5. Menggunakan DISM untuk Memperbaiki Citra Windows

Deployment Image Servicing and Management (DISM) adalah alat untuk memperbaiki citra Windows:

  • DISM /Online /Cleanup-Image /RestoreHealth: Memperbaiki citra sistem operasi dan menangani masalah yang bisa menghambat fungsi SFC.

Mengaplikasikan perintah-perintah ini melalui Command Prompt bisa sangat membantu dalam memperbaiki masalah yang membuat Automatic Repair tidak berfungsi.

Ingat bahwa banyak perintah ini membutuhkan hak akses administrator dan harus digunakan dengan bijak untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan pada sistem operasi.

Opsi Advanced untuk Perbaikan Sistem

Dalam menghadapi masalah Automatic Repair pada Windows, beberapa opsi lanjutan (Advanced Options) tersedia untuk membantu perbaikan sistem.

Opsi-opsi ini menyediakan alat dan metode tambahan untuk mendiagnosis serta memperbaiki masalah yang lebih kompleks. Berikut adalah opsi lanjutan yang bisa kamu gunakan:

1. System Restore

System Restore membantu mengembalikan sistem ke kondisi sebelumnya, saat semuanya berjalan normal.

Ini sangat berguna jika masalah muncul setelah instalasi aplikasi, driver, atau pembaruan sistem. Untuk menggunakan System Restore:

  • Akses Advanced Options.
  • Pilih System Restore dan ikuti instruksi untuk memilih titik pemulihan yang diinginkan.

2. Startup Repair

Startup Repair adalah alat bawaan yang otomatis mendiagnosis dan memperbaiki masalah yang menghambat proses boot Windows.

Alat ini bisa menangani masalah file sistem rusak, konfigurasi startup yang salah, dan isu disk. Untuk menjalankan Startup Repair:

  • Dari Advanced Options, pilih Startup Repair.
  • Ikuti langkah-langkahnya untuk memulai perbaikan.

3. Command Prompt

Command Prompt bisa digunakan untuk menjalankan berbagai perintah perbaikan sistem, seperti yang sudah dibahas sebelumnya.

Ini termasuk perintah untuk memperbaiki boot loader, memeriksa dan memperbaiki disk, serta memperbaiki file sistem yang rusak. Untuk mengakses Command Prompt:

  • Dari Advanced Options, pilih Command Prompt.
  • Gunakan perintah yang relevan untuk memperbaiki masalah.

4. System Image Recovery

Jika kamu memiliki citra sistem yang dibuat sebelumnya, gunakan System Image Recovery untuk mengembalikan keseluruhan sistem ke kondisi tersebut.

Ini mengembalikan semua file sistem, aplikasi, dan pengaturan. Cara menggunakannya:

  • Dari Advanced Options, pilih System Image Recovery.
  • Ikuti instruksi untuk memilih citra sistem yang ingin dipulihkan.

5. Go back to the previous version

Jika masalah timbul setelah pembaruan Windows, opsi Go back to the previous version memungkinkan kamu kembali ke versi sebelumnya.

Opsi ini tersedia jika kamu baru saja melakukan upgrade dan belum menghapus file instalasi lama. Untuk menggunakannya:

  • Dari Advanced Options, pilih Go back to the previous version.
  • Ikuti instruksi untuk proses pengembalian.

6. Reset this PC

Opsi Reset this PC memungkinkan kamu untuk mengembalikan Windows ke setelan default pabrik, dengan opsi untuk menyimpan atau menghapus file pribadi. Ini bisa menjadi langkah terakhir jika opsi lain tidak berhasil.

Cara melakukan reset:

  • Dari Advanced Options, pilih Reset this PC.
  • Pilih Keep my files atau Remove everything dan ikuti instruksi untuk proses reset.

Memanfaatkan opsi-opsi lanjutan ini dapat membantu dalam memperbaiki berbagai masalah sistem yang kompleks dan mengembalikan fungsi normal Windows.

Sangat penting untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan situasi dan masalah yang kamu hadapi.

Reset atau Reinstall Windows

Jika usaha perbaikan sistem dengan opsi lanjutan tidak membuahkan hasil, langkah terakhir yang bisa diambil adalah melakukan reset atau reinstall Windows.

Ini merupakan langkah yang lebih radikal karena bisa menghapus aplikasi, pengaturan, dan terkadang file pribadi kamu.

Namun, seringkali ini efektif untuk menangani masalah sistem yang serius, termasuk yang berulang kali memicu Automatic Repair. Berikut adalah dua opsi yang bisa kamu pertimbangkan:

1. Reset this PC

Fitur Reset this PC memungkinkan kamu untuk mengembalikan Windows ke konfigurasi awal, mirip dengan instalasi baru, namun lebih sederhana dan cepat. Terdapat dua opsi ketika melakukan reset:

  • Keep my files (Pertahankan file saya): Opsi ini akan menghapus semua aplikasi dan pengaturan, tapi akan mempertahankan file pribadi kamu.
  • Remove everything (Hapus semua): Opsi ini menghapus semua file pribadi, aplikasi, dan pengaturan, menghasilkan instalasi Windows yang sepenuhnya bersih.

Untuk melakukan reset:

  • Buka Settings > Update & Security > Recovery.
  • Di bawah “Reset this PC”, klik Get started dan pilih opsi yang kamu inginkan.
  • Ikuti petunjuk di layar untuk menyelesaikan proses reset.

2. Reinstall Windows (Instalasi Ulang Windows)

Jika reset tidak memberikan hasil yang diharapkan atau kamu menginginkan instalasi yang benar-benar baru, melakukan instalasi ulang Windows mungkin adalah pilihan terbaik.

Proses ini akan menghapus semua isi dari drive sistem dan menggantinya dengan instalasi Windows yang baru. Kamu akan memerlukan media instalasi Windows, seperti USB drive atau DVD.

Langkah-langkah untuk instalasi ulang:

  • Sambungkan media instalasi Windows ke komputer kamu dan boot dari media tersebut.
  • Ikuti petunjuk untuk memilih bahasa, waktu, mata uang, dan metode input keyboard.
  • Klik Install now.
  • Masukkan kunci produk Windows jika diminta.
  • Pilih “Custom: Install Windows only (advanced)” untuk instalasi bersih.
  • Hapus partisi sistem yang ada dan buat yang baru jika diperlukan, lalu pilih partisi baru untuk instalasi Windows.
  • Lanjutkan dengan instalasi dan ikuti instruksi di layar hingga proses selesai.

Sebelum melakukan reset atau instalasi ulang, sangat penting untuk mem-backup semua data penting kamu ke lokasi yang aman, karena proses ini dapat menghilangkan data kamu.

Pastikan juga bahwa kamu memiliki kunci produk Windows dan driver yang diperlukan untuk perangkat keras setelah instalasi ulang.

Reset atau instalasi ulang harus dipertimbangkan sebagai solusi terakhir setelah semua opsi perbaikan lain telah diupayakan dan tidak berhasil.

Kesimpulan

Dalam perjalanan mengatasi masalah Automatic Repair pada Windows, kita telah menelusuri berbagai langkah, mulai dari memasuki Safe Mode, menggunakan Command Prompt, hingga opsi lanjutan seperti System Restore dan Startup Repair.

Bagi situasi yang lebih kritis, reset atau reinstall Windows menjadi pilihan terakhir untuk memulihkan fungsi sistem.

Mengerti dan mengaplikasikan strategi ini memungkinkan kamu untuk mengambil kontrol atas sistem operasi Windows-mu, mengurangi downtime, dan meminimalisir kehilangan data.

Terima kasih telah membaca, dan kami berharap informasi ini bermanfaat.

Jangan lupa untuk mem-backup data secara teratur dan menjaga sistem operasi tetap terupdate.

Untuk informasi lebih mendalam dan panduan lainnya, kunjungi TeknoGPT.com dan temukan solusi teknologi lain yang kamu perlukan.

FAQ

Apa yang harus dilakukan jika Safe Mode juga tidak bisa diakses?

Jika kamu tidak bisa mengakses Safe Mode, cobalah untuk boot dari media instalasi Windows dan gunakan opsi repair dari sana. Ini memungkinkan kamu untuk mengakses tools perbaikan tanpa harus boot ke sistem operasi yang rusak.

Bagaimana cara mengetahui apakah masalahnya disebabkan oleh hardware atau software?

Untuk menentukan apakah masalah disebabkan oleh hardware atau software, kamu bisa memulai dengan memeriksa log sistem di Event Viewer atau menggunakan tool diagnostik dari pabrikan hardware. Jika masalah terus muncul setelah pembaruan software atau driver, ini mungkin menunjukkan masalah software.

Dapatkah update Windows terbaru memicu Automatic Repair?

Ya, terkadang update Windows dapat menyebabkan masalah yang memicu Automatic Repair, khususnya jika update tersebut tidak kompatibel dengan driver atau aplikasi yang ada di sistem kamu.

Bagaimana cara menghindari masalah Automatic Repair di masa depan?

Untuk menghindari masalah Automatic Repair, penting untuk menjaga sistem dan driver up to date, melakukan backup secara teratur, dan menghindari shutdown yang tidak benar atau paksa. Gunakan antivirus yang andal dan hindari menginstal software dari sumber yang tidak terpercaya.

Apakah melakukan reset PC akan menghapus semua program yang terinstal?

Ya, melakukan reset PC dengan opsi ‘Remove everything’ akan menghapus semua program, aplikasi, dan pengaturan, mengembalikan sistem ke konfigurasi awal pabrik. Jika kamu memilih ‘Keep my files’, sistem akan tetap menghapus program dan aplikasi, tetapi file pribadi kamu akan dipertahankan.

Post Terkait :